Mengenal Konsep Diri Remaja
Mengenal Konsep Diri Remaja
Oleh : Yeptha Briandana Satyawan, S.Pd.
Apakah kalian pernah dengerin lagunya Mawang yang
potongan liriknya gini “kamu siapa.. kamu siapa… aku siapaaa….”. Pernah ga?
Pernah dong pastinya karena lagu ini sempet viral ketika release.
Tapi, dari lagu tersebtu justru mentrigger kita
untuk mulai berpikir siapa diri kita sebenarnya? Coba bayangkan ketika kalian
ditanya oleh orang lain siapa dirimu? Bisakah kalian menjawab wahai konseli muda?
Pasti saat itu juga kalian akan berpikir “oiya.. bener juga ya. Kira-kira
diriku ini siapa? Saat itulah, kamu akan mulai memikirkan konsep
diri. Menurutmu kamu
itu rajin nggak sih? Good looking? Ramah? Atau gimana?
Lalu,
kamu
mulai memikirkan gimana pendapat orang-orang di sekitar tentang dirimu. Orang tua, teman, guru, saudara,
dan orang lainnya, itu menganggap
dirimu adalah A,
B, C, D, dan seterusnya.
Dari
situ kalain
jadi menyimpulkan, oh ternyata
diriku
tuh orangnya begini nih. Nah, yang kamu pikirkan soal dirimu tadi tuh, ya konsep dirimu. Make sense nggak?
Pengertian Konsep Diri
Di
dunia psikologi, istilah ‘konsep diri’ sudah nggak asing lagi, dan merupakan
hal yang penting untuk dipahami setiap orang, termasuk kalian.
Menurut
Rochman Natawidjaya (1979), konsep diri adalah persepsi individu mengenai dirinya
sendiri, kemampuan dan ketidakmampuannya, tabiat-tabiatnya, harga dirinya dan
hubungannya dengan orang lain.
Bisa
dilihat dari definisi di atas, konsep diri itu meliputi gimana kita melihat
seluruh kebiasaan, hubungan, kelebihan, dan kekurangan kita. Jadi, kalo seandainya suatu saat kamu melamar pekerjaan, lalu ditanya apa
kelebihan dan kelemahanmu,
itu sebenarnya kamu
lagi menjelaskan konsep dirimu.
Sedangkan
menurut Stuart dan Sundeen (2005), pengertian konsep diri adalah semua pikiran, keyakinan, dan
kepercayaan yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya sendiri dan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.
Wah,
berarti bagaimana kita melihat diri kita, itu juga mempengaruhi gimana kita
bersosialisasi dengan orang lain lho. Berarti ini nggak hanya penting
untuk diri sendiri secara pribadi, namun juga hubungan kita terhadap orang
lain.
Ternyata, selain hubungan dengan
diri dan orang lain, konsep diri itu sebenarnya punya pengaruh yang lebih luas. Bagaimana kita melihat diri sendiri,
tentu mempengaruhi bagaimana kita melihat orang lain, dan bahkan dunia secara
umum. Bagaimana kita berpikir, bagaimana
kita belajar, semuanya terpengaruh. Maksudnya gimana tuh?
Oke,
sampai sini, kita sudah bisa menyimpulkan ya, bahwa simpelnya konsep diri
itu bagaimana kita melihat diri kita sendiri dalam berbagai aspek, dan
pandangan tersebut sangat penting bagi hidup kita.
Komponen Konsep Diri
Ahli
psikologi Carl Rogers (1957), mengidentifikasi adanya tiga komponen utama
konsep diri yaitu self-image (gambaran diri), self-esteem (harga
diri), dan ideal self (diri ideal). Di dunia psikologi modern yang
sekarang, umumnya gambaran diri dielaborasi lebih jauh. Sehingga, ada
lima komponen konsep diri. Apa saja? Yuk,
kita bahas lima komponen konsep diri yaitu citra tubuh, identitas
diri, ideal diri, peran diri, dan harga diri.
Citra Tubuh
Citra
tubuh, yang juga disebut sebagai citra diri atau gambaran diri ini mengacu pada
bagaimana kita memandang diri kita secara fisik, secara sadar maupun nggak
sadar.
Berhubung
di sini dikatakan secara fisik, tentu hubungannya dengan apa yang bisa dilihat
secara langsung, seperti, ukuran tubuh, bentuk wajah, dan kemampuan fisik.
Misalnya,
kalo gue nih, gue melihat diri gue sendiri sebagai seorang perempuan bertubuh
pendek yang berwajah bulat. Itu contoh singkat saja ya, seluruh tampilan dan
kemampuan fisik lainnya juga masuk dalam citra tubuh.
Identitas Diri
Sejak
masih anak-anak, identitas diri seseorang sudah mulai terbentuk, dan terus
bekembang. Identitas ini terbentuk seiring dengan kesadaran akan diri kita
sendiri dari lingkungan di sekitar kita.
Maksudnya
kesadaran akan diri kita sendiri apa nih? Yah, seiring dengan waktu, kamu mulai sadar, bahwa kamu memiliki perbedaan dan keunikan
dengan orang lain yang membuatmu
menjadi, well, dirimu
seutuhnya.
Ideal Diri
Kamu punya idola nggak? Bukan berarti
harus idol yang di grup-grup K-pop ya. Idol di sini
maksudnya idola secara umum. Misalnya,
kamu
ingin menjadi orang yang relatif sederhana seperti Bob Sadino, atau mungkin
orang yang pantang menyerah seperti Jack Ma.
Tentu,
setiap orang, termasuk kamu,
punya kan pandangan gimana sih seseorang yang ideal itu.Sosok ideal ini
berbeda-beda bagi setiap orang, berdasarkan standar pribadi
masing-masing. Jadi, bisa dibilang, ideal diri itu seperti semacam
cita-cita diri sendiri untuk menjadi sosok ideal yang kamu dambakan.
Peran Diri
Selanjutnya,
peran diri itu mengacu pada bagaimana perilaku, sikap, nilai, dan tujuan yang
erat kaitannya diharapkan masyarakat atau kelompok sosial di sekitar seseorang.
Contoh
simpel, kalau kamu
misalnya anak pertama di dalam keluarga, besar kemungkinannya orang tuamu berharap kamu menjadi contoh teladan buat
adik-adikmu.
Sehingga, kamu
jadi memandang dirimu,
sebagai kakak yang harus bisa jadi panutan.
Harga Diri
Harga
diri atau self-esteem merupakan persepsi seseorang akan hal-hal yang
telah dicapai dan bagaimana seseorang sesuai dengan sosok idealnya.
Kalau
secara eksplisit, bisa dibilang, ini gimana kamu menilai dirimu sendiri. Sukses? Gagal? Keren? Atau
Bagus?Penilaian terhadap diri sendiri nggak cuma dipengaruhi oleh anggapan
pribadi, namun juga feedback dari lingkungan sekitar.
Ketika
kamu
sedang merasa gagal, atau mungkin orang-orang di sekitarmu nggak mengapresiasi dirimu, penilaian terhadap dirimu akan cenderung lebih
tinggi.Sebaliknya, bila orang-orang di sekitarmu memuji dan mengapresiasi usaha dan
karyamu,
tentu itu menjadi booster harga dirimu.
Namun,
jangan biarkan pendapat-pendapat orang lain yang sifatnya menjatuhkan penilaian
dirimu secara
pribadi. Tetaplah bangun konsep dan harga dirimu, dan jadikan pendapat yang
merendahkan sebagai motivasimu
untuk terus maju.
Idealisasi Diri
Nah,
konseli muda,
seperti yang sudah di sebutkan di bagian sebelumnya, di dalam konsep
diri, ada konsep sosok ideal menurut kita masing-masing. Coba, kamu bayangkan, kamu sebenarnya ingin dirimu jadi orang yang seperti apa sih? Perlu diketahui, bahwa seiring berjalannya
waktu, konsep diri bisa terus berubah dan berkembang.
Oleh
karena itu, penting lho merekonstruksi dan membentuk bagaimana kamu memandang dirimu sendiri secara positif, agar kamu bisa terus berkembang dan maju
mendekati sosok ideal yang kamu
inginkan.
Sumber :