Mengenal Konsep Diri Remaja

14 Mar 2022 rezza 118 views

Mengenal Konsep Diri Remaja

Oleh : Yeptha Briandana Satyawan, S.Pd.



Apakah kalian pernah dengerin lagunya Mawang yang potongan liriknya gini “kamu siapa.. kamu siapa… aku siapaaa….”. Pernah ga? Pernah dong pastinya karena lagu ini sempet viral ketika release.

Tapi, dari lagu tersebtu justru mentrigger kita untuk mulai berpikir siapa diri kita sebenarnya? Coba bayangkan ketika kalian ditanya oleh orang lain siapa dirimu? Bisakah kalian menjawab wahai konseli muda? Pasti saat itu juga kalian akan berpikir “oiya.. bener juga ya. Kira-kira diriku ini siapa? Saat itulah, kamu akan mulai memikirkan konsep diri. Menurutmu kamu itu rajin nggak sih? Good looking? Ramah? Atau gimana?

Lalu, kamu mulai memikirkan gimana pendapat orang-orang di sekitar tentang dirimu. Orang tua, teman, guru, saudara, dan orang lainnya, itu menganggap dirimu adalah A, B, C, D, dan seterusnya.

Dari situ kalain jadi menyimpulkan, oh ternyata diriku tuh orangnya begini nih. Nah, yang kamu pikirkan soal dirimu tadi tuh, ya konsep dirimuMake sense nggak?

Pengertian Konsep Diri

Di dunia psikologi, istilah ‘konsep diri’ sudah nggak asing lagi, dan merupakan hal yang penting untuk dipahami setiap orang, termasuk kalian.

Menurut Rochman Natawidjaya (1979), konsep diri adalah persepsi individu mengenai dirinya sendiri, kemampuan dan ketidakmampuannya, tabiat-tabiatnya, harga dirinya dan hubungannya dengan orang lain.

Bisa dilihat dari definisi di atas, konsep diri itu meliputi gimana kita melihat seluruh kebiasaan, hubungan, kelebihan, dan kekurangan kita. Jadi, kalo seandainya suatu saat kamu melamar pekerjaan, lalu ditanya apa kelebihan dan kelemahanmu, itu sebenarnya kamu lagi menjelaskan konsep dirimu.

Sedangkan menurut Stuart dan Sundeen (2005), pengertian konsep diri adalah semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya sendiri dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.

Wah, berarti bagaimana kita melihat diri kita, itu juga mempengaruhi gimana kita bersosialisasi dengan orang lain lho. Berarti ini nggak hanya penting untuk diri sendiri secara pribadi, namun juga hubungan kita terhadap orang lain.

Ternyata, selain hubungan dengan diri dan orang lain, konsep diri itu sebenarnya punya pengaruh yang lebih luas. Bagaimana kita melihat diri sendiri, tentu mempengaruhi bagaimana kita melihat orang lain, dan bahkan dunia secara umum. Bagaimana kita berpikir, bagaimana kita belajar, semuanya terpengaruh. Maksudnya gimana tuh?

Oke, sampai sini, kita sudah bisa menyimpulkan ya, bahwa simpelnya konsep diri itu bagaimana kita melihat diri kita sendiri dalam berbagai aspek, dan pandangan tersebut sangat penting bagi hidup kita.

 

Komponen Konsep Diri

Ahli psikologi Carl Rogers (1957), mengidentifikasi adanya tiga komponen utama konsep diri yaitu self-image (gambaran diri), self-esteem (harga diri), dan ideal self (diri ideal). Di dunia psikologi modern yang sekarang, umumnya gambaran diri dielaborasi lebih jauh. Sehingga, ada lima komponen konsep diri. Apa saja? Yuk, kita bahas lima komponen konsep diri yaitu citra tubuh, identitas diri, ideal diri, peran diri, dan harga diri. 

Citra Tubuh

Citra tubuh, yang juga disebut sebagai citra diri atau gambaran diri ini mengacu pada bagaimana kita memandang diri kita secara fisik, secara sadar maupun nggak sadar.

Berhubung di sini dikatakan secara fisik, tentu hubungannya dengan apa yang bisa dilihat secara langsung, seperti, ukuran tubuh, bentuk wajah, dan kemampuan fisik.

Misalnya, kalo gue nih, gue melihat diri gue sendiri sebagai seorang perempuan bertubuh pendek yang berwajah bulat. Itu contoh singkat saja ya, seluruh tampilan dan kemampuan fisik lainnya juga masuk dalam citra tubuh.

Identitas Diri

Sejak masih anak-anak, identitas diri seseorang sudah mulai terbentuk, dan terus bekembang. Identitas ini terbentuk seiring dengan kesadaran akan diri kita sendiri dari lingkungan di sekitar kita.

Maksudnya kesadaran akan diri kita sendiri apa nih? Yah, seiring dengan waktu, kamu mulai sadar, bahwa kamu memiliki perbedaan dan keunikan dengan orang lain yang membuatmu menjadi, well, dirimu seutuhnya.

Ideal Diri

Kamu punya idola nggak? Bukan berarti harus idol yang di grup-grup K-pop ya. Idol di sini maksudnya idola secara umum. Misalnya, kamu ingin menjadi orang yang relatif sederhana seperti Bob Sadino, atau mungkin orang yang pantang menyerah seperti Jack Ma.

Tentu, setiap orang, termasuk kamu, punya kan pandangan gimana sih seseorang yang ideal itu.Sosok ideal ini berbeda-beda bagi setiap orang, berdasarkan standar pribadi masing-masing. Jadi, bisa dibilang, ideal diri itu seperti semacam cita-cita diri sendiri untuk menjadi sosok ideal yang kamu dambakan.

Peran Diri

Selanjutnya, peran diri itu mengacu pada bagaimana perilaku, sikap, nilai, dan tujuan yang erat kaitannya diharapkan masyarakat atau kelompok sosial di sekitar seseorang.

Contoh simpel, kalau kamu misalnya anak pertama di dalam keluarga, besar kemungkinannya orang tuamu berharap kamu menjadi contoh teladan buat adik-adikmu. Sehingga, kamu jadi memandang dirimu, sebagai kakak yang harus bisa jadi panutan.

Harga Diri

Harga diri atau self-esteem merupakan persepsi seseorang akan hal-hal yang telah dicapai dan bagaimana seseorang sesuai dengan sosok idealnya.

Kalau secara eksplisit, bisa dibilang, ini gimana kamu menilai dirimu sendiri. Sukses? Gagal? Keren? Atau Bagus?Penilaian terhadap diri sendiri nggak cuma dipengaruhi oleh anggapan pribadi, namun juga feedback dari lingkungan sekitar.

Ketika kamu sedang merasa gagal, atau mungkin orang-orang di sekitarmu nggak mengapresiasi dirimu, penilaian terhadap dirimu akan cenderung lebih tinggi.Sebaliknya, bila orang-orang di sekitarmu memuji dan mengapresiasi usaha dan karyamu, tentu itu menjadi booster harga dirimu.

Namun, jangan biarkan pendapat-pendapat orang lain yang sifatnya menjatuhkan penilaian dirimu secara pribadi. Tetaplah bangun konsep dan harga dirimu, dan jadikan pendapat yang merendahkan sebagai motivasimu untuk terus maju.

Idealisasi Diri

Nah, konseli muda, seperti yang sudah di sebutkan di bagian sebelumnya, di dalam konsep diri,  ada konsep sosok ideal menurut kita masing-masing. Coba, kamu bayangkan, kamu sebenarnya ingin dirimu jadi orang yang seperti apa sih? Perlu diketahui, bahwa seiring berjalannya waktu, konsep diri bisa terus berubah dan berkembang.

Oleh karena itu, penting lho merekonstruksi dan membentuk bagaimana kamu memandang dirimu sendiri secara positif, agar kamu bisa terus berkembang dan maju mendekati sosok ideal yang kamu inginkan.

 

 

Sumber :

https://www.zenius.net/blog/konsep-diri-idealisasi