
Berpikir Positif Modal Meraih Sukses
Berpikir Positif Modal Meraih Sukses
oleh : Tita Ayu Kartika,S.Pd.
Banyak
orang jika diberi pertanyaan mengenai tujuan mereka sekolah dan bekerja adalah
untuk mencapai kesuksesan. Kesuksesan adalah tujuan hidup hampir seluruh orang.
Dikarenakan hal tersebut, kesuksesan pula yang akhir-akhir ini sering dijadikan
bahan topik pembicaraan dalam seminar-seminar pengembangan diri. Kesuksesan
bukan hanya menjadi kaya dan bergelimang harta saja, namun ada definisi
kesuksesan yang patut dijadikan pertimbangan untuk menentukan tujuan hidup.
Definisi
kesuksesan sesungguhnya ada pada masing-masing individu yang menjalani
kehidupannya. Kesuksesan bagi si A dan si B mungkin berbeda, tidak dapat
disamakan tergantung apa tujuan hidup dan keadaan mereka sendiri. Misalnya,
bagi si A kehidupan yang sederhana dan tercukupi adalah sebuah kesuksesan
hidup, namun bagi si B itu belum dapat disebut sebagai kesuksesan, begitu pula
sebaliknya.
Untuk
mencapai kesuksesan dibutuhkan niat serta usaha yang kuat. Selain kedua hal
tersebut, orang yang sukses memiliki kunci kesuksesan dan kebiasaan yang
menjadikannya sukses. Salah satu kebiasaan orang sukses adalah selalu berpikir
positif.
Menurut
Ubaedy (2007:12), berpikir positif adalah upaya kita untuk mengisi ruang-ruang
di dalam pikiran, yakni nalar, naluri, dan nurani, dengan muatan yang positif.
Pengertian muatan positif ini adalah berbagai bentuk pemikiran yang kriterianya
adalah benar, baik, dan bermanfaat.
Pikiran
adalah sebuah kelebihan yang Tuhan berikan kepada manusia. Memiliki pikiran
akan membimbing seseorang menuju tujuannya asalkan ia mengerti bagaimana
menggunakan, mengontrol, dan mengembangkan pikirannya sendiri. Apabila ia
menggunakan pikirannya untuk hal negatif, maka tujuan yang akan dicapai adalah
negatif dan tidak sesuai dengan harapan, begitu pula sebaliknya.
Orang
sukses selalu berpandangan positif terhadap apa yang mereka kerjakan. Mereka
berusaha menyemangati diri sendiri dan selalu mengontrol pikirannya untuk
berhasil mencapai tujuan. Terkadang mereka juga mampu menyemangati orang lain
untuk meraih sukses yang diinginkan.
Ada
beberapa alasan mengapa berpikir positif menjadi modal untuk mencapai
kesuksesan dalam hidup, yakni menjaga kesehatan, menumbuhkan percaya diri,
meningkatkan fokus dalam bekerja, serta menambah teman dan relasi.
Pikiran
positif dapat menjaga kesehatan. Secara tidak disadari, pikiran mempengaruhi
tubuh. Ketika seseorang memiliki pikiran positif seperti keamanan, kepercayaan,
dan ketenangan, maka ia akan merasa bahagia dan sejahtera. Hal tersebut juga
membantu ia beristirahat, tidak terbebani oleh kelelahan dan kecemasan. Namun
sebaliknya, orang-orang yang sering berpikir negatif seperti kebencian,
kecemasan, dan kekhawatiran, akan lebih mudah terkena depresi yang akan
mempengaruhi kesehatannya. Tanpa tubuh yang sehat, tidak akan ada kesuksesan
yang dapat diraih.
Selain
tubuh yang sehat, percaya diri juga dapat ditumbuhkan melalui berpikir positif.
Percaya diri sebuah penanda bahwa seseorang bahagia menjadi dirinya sendiri.
Dengan percaya diri, seseorang tidak akan pernah untuk mencoba menjadi orang
lain. Semua orang memiliki potensi luar biasa, namun satu hal yang menahannya,
yakni keraguan diri (Kiyosaki dan Lechter, 2005:122). Apabila orang tersebut
mampu mengalahkan keraguan dirinya, maka ia akan mensyukuri potensi yang ia
miliki dan dapat mengembangkan potensi tersebut menjadi lebih baik.
Menggunakan
pikiran positif dapat meningkatkan fokus dalam bekerja. Jika seseorang berpikir
negatif, ia akan membuang-buang waktu dan energi. Apabila meningkatkan fokus,
ia akan mampu membuat keputusan dengan lebih baik, efektif, dan efisien. Hal
ini akan membantu meluangkan banyak waktu untuk melakukan hal penting lainnya.
Saat
seseorang berpikir positif dalam menyelesaikan masalah, ia akan menarik
perhatian orang-orang disekitarnya dan membuat mereka merasa nyaman bekerjasama
dengannya. Memiliki relasi yang baik dengan mitra kerja turut berperan dalam
meniti karir dan kesuksesan.
Memang
membangun pikiran positif dalam diri itu tidak semudah yang dibayangkan, namun
apabila berusaha sungguh-sungguh maka segala harapan akan terwujud. Membangun
pikiran tersebut dapat melalui proses-proses.
Pertama,
yakinkan mengenai konsep diri dan tujuan hidup. Konsep diri adalah bagaimana
menilai dan menyimpulkan diri sendiri. Ada orang yang selalu berpikiran buruk,
ada juga orang yang terlalu yakin terhadap dirinya. Kedua hal tersebut
sama-sama kurang baik. Menilai diri sendiri menjadikan seseorang harus selalu
memperhatikan batasan kemampuan masing-masing dan menyesuaikan dengan keadaan,
sehingga tidak salah menetapkan target akan dicapai.
Proses
kedua adalah mengenai harga diri. Harga diri muncul ketika seseorang harus
merasakan dan menghormati dirinya sendiri. Menjaga harga diri akan menjaga
perbuatan seseorang agar tetap positif dan secara tidak langsung membangun
pikiran positif. Harga diri yang disertai pikiran positif akan meningkatkan
reputasi dan kehormatan diri.
Ketiga,
transformasi diri. Transformasi adalah proses seseorang berubah menjadi orang
yang lebih baik. Apabila terjadi hal buruk, ia harus mengidentifikasi
kesalahan-kesalahannya yang menyebabkan hal tersebut terjadi dan kemudian
memperbaikinya. Memperbaiki sifat-sifat buruk adalah sikap orang yang
benar-benar berusaha untuk menjadi lebih baik.
Proses
keempat adalah menumbuhkan optimisme. Optimisme adalah kunci membangun pikiran
positif dalam diri. Keyakinan dalam diri menciptakan pola pikir positif bahwa
seseorang bisa menghadapi setiap tantangan. Harapan yang baik akan membawanya
menuju tujuan yang baik.
Proses
terakhir yang tidak kalah penting adalah aktualisasi diri. Aktualisasi diri
berarti ia memperbaharui diri, tujuan hidup, dan potensi. Memperbaharui ini
akan meningkatkan keinginan untuk mencapai prestasi secara berkesinambungan dan
menjaga pikiran positif dalam diri.
Meskipun
berpikir positif memiliki banyak manfaat, namun tidak dengan berpikir positif
secara berlebihan. Sebagai contoh, sikap kerja keras disertai keyakinan untuk
memperoleh kesuksesan adalah sebuah pikiran yang positif, namun jika dilakukan
berlebihan akan berubah menjadi ambisius, takut gagal, dan mengagungkan
kebahagiaan duniawi. Contoh lain adalah mengenai sikap penuh percaya diri dan
optimis. Kedua sikap tersebut adalah sikap positif, namun jika terlalu percaya
diri dan optimis akan berubah menjadi sesuatu yang negatif, yaitu sombong,
egois, arogan, dan underestimate terhadap orang lain.
Semua
contoh tersebut berdampak buruk bagi karir yang sedang ditempuh menuju
kesuksesan. Contoh yang kurang baik itu dapat dijadikan pelajaran bahwa segala
sesuatu yang berlebihan memang mengakibatkan hal kurang baik dan hal yang tidak
diinginkan, sehingga setiap insan harus selalu waspada akan pikiran mereka dan
mengendalikannya agar dapat meraih kesuksesan yang diharapkan.
Berpikir
positif adalah sebuah proses kehidupan yang perlu pembiasaan. Hal itu bisa
dibentuk dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang, tergantung pada
kepribadian masing-masing individu. Tidak semua orang mudah berpikir positif.
Kemampuan berpikir positif dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor di lingkungan
disekitarnya, seperti keluarga, teman, dan masyarakat.
Intinya,
ada banyak cara untuk mencapai sukses, salah satunya adalah melalui berpikir
positif. Berpikir positif dapat dilakukan mulai dari hal yang paling sering
dilakukan. Masalah yang sedang dihadapi juga bisa diselesaikan dengan pikiran
positif. Jadi, mari berpikir positif meskipun dalam keadaan yang sulit. Belajar
untuk selalu bersyukur dan pantang menyerah dalam menghadapi masalah, sebab
pasti Tuhan akan memberikan pemecahan masalah dan hasil yang terbaik.
Daftar Pustaka
Candra,
Asep (Ed.). 2011. “Inilah 10 Keuntungan Positive Thinking”. Diakses dari
www.kompas.com pada 1 Januari 2013.
Kiyosaki,
Robert T. dan Sharon L. Lechter. 2005. Rich Dad, Poor Dad (diterjemahkan
oleh Dwi Helly Purnomo). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ubaedy,
A. N. 2007. Kedahsyatan Berpikir Positif. Depok: PT Visi Gagas Komunika.